Yang bahkan latar rumahnya saja aku tak tahu bagaimana bentuknya
Yang bahkan makanan favoritnya saja aku tak hafal semua
Hingga sekarang aku tak pernah tahu apakah cintaku benar-benar ada
Yang setiap hari tak ada yang lain di pikiran tapi hanya dia
Yang setiap saat aku berdoa mencoba menyebut namanya
Hingga sekarang belum saja aku menemukan kata yang tepat untuknya
Yang kebiasaanku pun dia belum tentu tahu asalnya
Yang makanan favoritku pun dia tak tahu menahu sepertinya
Hingga saat ini aku bertanya diam-diam dalam hati dan pikiran
Yang tentu saja menanyakan hal yang sama tentang dia
Yang tentu saja ingin tahu apa yang sedang dia lakukan disana
Namun
Meskipun aku tak tahu pasti apa jawabannya
Aku tak pernah menyerah untuk mencintainya pura-pura
Karena semesta telah menakdirkanku untuk selalu mencintai tak peduli luka.
No comments:
Post a Comment