Cinta Di Ujung Bulan

Akhirnya hari yang dinanti pun tiba

Sekiranya sudah satu bulan

Atau beberapa minggu yang lalu

Karena yang aku ingat, cerita indah akan selalu datang di akhir

Seperti hari ini sudah tiba akhir bulan Juli

Bukan

Ini bukan cerita cinta yang ku maksud indah

Namun cerita tentang apa dan siapa saja

Karena ini memang terjadi

Ketika semua dapat melebur menjadi pelangi

Pada saat ujung bulan Juli atau Januari

Tapi

Kau dapat menyebut bahwa cerita itu adalah cinta

Atau

Kau dapat mengatakan kalau cerita itu adalah kenangan

Karena

Akupun tak tahu pasti apakah itu cinta atau kenangan yang ku dapatkan

Yang ku tahu pasti bahwa

Aku selalu bahagia ketika akhir bulan tiba

Mungkin

Cerita ini tidak berlaku bagi sembarang orang

Karena bagi mereka akhir bulan adalah petaka

Uang menipis bahkan kosong

Demikian aku

Yang tak ada uang meski awal atau akhir bulan

Tapi

Yang ku tahu pasti

Bahwa

Aku akan mendapat hal indah di ujung bulan

Entah itu cinta

Kenangan

Uang

Atau makanan

Tak peduli itu cinta

Cinta

Cinta

Atau cinta

Karena sebenarnya

Cinta di ujung bulan adalah hal yang sudah biasa

Bukan hal istimewa

Tapi bagiku

Cinta di ujung bulan adalah kebiasaan

Cinta Tak Peduli Luka

Hingga sekarang aku hanya tak mengerti kenapa aku harus mencintai

Yang bahkan latar rumahnya saja aku tak tahu bagaimana bentuknya

Yang bahkan makanan favoritnya saja aku tak hafal semua

Hingga sekarang aku tak pernah tahu apakah cintaku benar-benar ada

Yang setiap hari tak ada yang lain di pikiran tapi hanya dia

Yang setiap saat aku berdoa mencoba menyebut namanya

Hingga sekarang belum saja aku menemukan kata yang tepat untuknya

Yang kebiasaanku pun dia belum tentu tahu asalnya

Yang makanan favoritku pun dia tak tahu menahu sepertinya

Hingga saat ini aku bertanya diam-diam dalam hati dan pikiran

Yang tentu saja menanyakan hal yang sama tentang dia

Yang tentu saja ingin tahu apa yang sedang dia lakukan disana

Namun

Meskipun aku tak tahu pasti apa jawabannya

Aku tak pernah menyerah untuk mencintainya pura-pura

Karena semesta telah menakdirkanku untuk selalu mencintai tak peduli luka.

Cinta Bertambah Usia

Jika aku dapat memilih

Aku tak ingin dilahirkan menjadi orang lain

Tapi aku ingin tetap menjadi diriku

Sebagaimana aku telah dilahirkan dua puluh dua tahun yang lalu

Jika aku dapat mengulang waktu

Aku tidak ingin menjadi pribadi orang lain

Tapi tetap menjadi pribadi seperti sekarang ini

Yang tak tahu malu tapi tahu bagaimana caranya menjamu

Jika aku diberi mesin waktu

Aku tak akan memilih untuk mundur ke masa lalu

Tapi aku akan melihat masa depanku

Apakah aku akan menjadi orang yang lebih baik atau tetap menjadi diriku

Jika aku memiliki kesempatan hidup dua kali

Aku akan menolak untuk menggunakannya

Karena aku ingin selalu melihat diriku tumbuh setiap tahunnya

Ketika usiaku bertambah

Seperti hari ini

Menjadi dua puluh dua

Cinta Tak Guna

Sepertinya malam ini menjadi indah

Dengan bintang bersinar terang di langit yang kelam

Namun tetap saja malam ini hanya malam biasa seperti yang sudah

Karena pandanganku akan bintang tetap menimbulkan tanya

Apakah kita sedang sama-sama melihat bintang yang sama?

Atau membuat cinta ini semakin tak guna

Malam ini angin berhembus tidak seperti biasanya

Dingin merambah dada dan punggung yang lelah

Namun tetap aku merasa malam ini seperti malam sebelumnya

Yang selalu membuatku menyimpan sejuta pertanyaan sampah

Apakah kau akan memberiku cinta yang sama?

Atau membuat cinta ini semakin tak guna

Orang-orang sepertinya menjadi begitu diam dan malu malam ini

Tak banyak bicara dan cerita seperti tahun lalu saat ku datang menemui

Tapi rasanya aku tetap merasa malam ini tak ada yang berbeda lagi

Menorehkan satu tanya yang tak henti-henti

Apakah kita akan bersua dalam keadaan cinta?

Atau membuat cinta ini semakin tak guna.

Cinta Rasa Tinta

Tidak enak ya rasanya cinta?

Rasa jatuh cinta itu tidak enak ya?

Enak tidak cinta rasanya?

Apa rasanya?

Rasa apa?

Rasa

Tinta.

Pahit.

Pernah merasakannya?

Jika belum pernah,

maka jangan.

Pernah memimpikannya?

Jika belum pernah,

maka jangan.

Pernah mengharapkannya?

Jika sudah pernah,

maka kau pasti tahu

rasanya.

Kenapa tinta?

Kenapa bukan gula?

Atau soda?

Atau lumpia?

Atau mangga?

Atau yang lainnya?

Karena akupun tidak tahu.

Yang kutahu

Hanya cinta terasa pahit

Seperti tinta.

Pernah mencoba?

Merasakan tinta?

Belum.

Karena itu aku tidak ingin

Mencoba cinta.

Karena aku tahu

Kalau rasanya tak semanis gula.

Karena aku tahu

Tanpa mencoba

Bau tinta

Sudah seperti

Cinta

Pahit.

Cinta Satu Malam

Bukan, ini bukan sebuah lagu dangdut

Bukan, ini bukan sebuah cerita acakadut

Rasanya seabad sudah tidak pernah berkeluh kesah kepadanya

Padahal baru dua minggu tak pernah tukar sapa

Rasanya seperti baru kemarin berkenalan dengan dia

Tapi aku merasa baik-baik saja berbagi tawa dan kata

Rasanya seperti sudah satu tahun lamanya aku didekatnya

Nyatanya belum satu bulan aku tahu siapa nama dia

Rasanya hanya satu malam kita menatap layar bersama

Tapi itu sudah cukup untuk membuat kondeku berubah menjadi pita

Hanya satu malam setiap cerita

Hanya satu malam setiap berita

Hanya satu malam setiap canda

Hanya satu malam setiap bahagia

Satu malam telah membuatku menerima cinta.

Sweet Darkness